Jumat, 07 April 2017

TEKNIK DASAR PERMAINAN CATUR

A. Pengertian Permainan Catur
Catur adalah permainan yang dimainkan oleh dua orangdengan memindah-mindahkan buah catur di atas papan bujur sangkar yang dinamakan “papan catur , dengan 32 bidak (16 untuk tiap pemain). Permainan dengan buah putih memulai permainan. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menyerang Raja lawan sedemikian rupa, sehingga lawan tidak punya langkah sah lagi.  Pemain yang telah mencapai tujuan ini dikatakan telah “me-mat-kan” Raja lawan dan memenangkan pertandinganDalam permainan tidak selalu berakhir dengan skakmat, seringkali pemain mengundurkan diri jika mereka yakin bahwa mereka akan kalah. Selain itu, ada beberapa permainan yang diakhiri dengan remis


Catur merupakan permainan mental sedangkan, pecaturadalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidakatau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.
Catur merupakan sebuah olahraga yang selalu memerlukan strategi layaknya perang sungguhan. Kata “catur” itu sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam bahasa Sanskrit berarti “empat divisi ketentaraan.” Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan pelbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.
Permainan ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kerajaan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10. Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah aturan permainan dan pemain-pemain hebat.
Dewasa ini permainan catur telah berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Federasi Catur Dunia yang lazim disingkat dengan FIDE (Federation Internationale Des Echecs) hingga kini telah mempunyai anggota lebih dari 157 negara.Bekerja sama dengan UNESCO (badan PBB yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan). FIDE pernah mengadakan penelitian di beberapa Negara mengenai pengaruh catur terhadap pendidikan. Kesimpulannya, catur baik sekali bagi pembinaan watak serta mental, bahkan membantu meningkat kecerdasan manusia, terutama usia muda.
Dibeberapa negara, catur digiatkan dan diperkenalkan sejak dari sekolah dasar. Catur dikatagorikan sebagai olahraga mental untuk mengimbangi olahraga fisik. Beberapa pakar mengakui bahwa catur meningkatkan daya kreativitas dan mempertajam daya nalar, hampir semua ahli sependapat bahwa catur mengandung nilai-nilai ilmu, seni dan olahraga.

B. Kategori
Permainan catur yang telah dimainkan orang sejak ribuan tahun yang lalu dalam perjalanannya permainan catur memiliki jenis variasi yang sangat banyak mungkin orang ada yang bosan dengan permainan catur standar, lalu menciptakan variasi-variasi catur untuk catur standar (catur dengan buah dan papan standar) saja ada banyak macamnya mulai dari catur klasik, catur cepat, catur kilat, catur buta, catur random, catur korespondensi (surat), catur online (main via internet), dan lain-lain ada lagi yang mulai membuat variasi catur dengan merubah/menambah buah catur dan jumlah petaknya ada juga yang merubah peraturannya, misalnyacrazy/lose chess dimana yang habis buahnya dulu yang menang dan lain-lainnya sampai yang paling ekstrem menambah buah catur baru. Berikut kategori permainan catur yang menggunakan catur dan peraturan standar :
1)    Catur Standar
2)    Catur Klasik
3)    Catur Cepat
4)    Catur Kilat
5)    Catur Buta
6)    Catur Online
7)    Catur Korespondensi
8)    dan lain-lain
C. Dasar Permainan
Permainan ini dimainkan pada papan catur, dengan 8 baris horizontal dan 8 jalur vertikal yang masing-masing terdiri atas 8 petak bujur sangkar. Jadi total jumlah petak seluruhnya adalah 64 petak.   Tiap pemain punya 16 buah catur yang terdiri atas : satu Raja, satu Menteri, dua Benteng, dua Gajah, dua Kuda, dan delapan Bidak.
 Untuk melihat bagaimana buah catur di atas ditempatkan, dapat dilihat pada gambar berikut ini. Jalur vertikal diberi tanda (dari kiri ke kanan) dengan a, b, c, d, e, f, g, h. Kemudian baris-baris horizontal diberi angka (dari bawah ke atas) dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Sehingga masing-masing petak papan catur dapat disebut sesuai dengan yang tertera pada gambar di bawah ini.


      Pada awal permainan, buah catur menempati posisinya masing-masing sebagai berikut :
  Untuk Putih :
  • Raja menempati petak e1, Menteri petak d1, Gajah pada petak c1 dan f1, Kuda pada petak b1 dan g1, sedangkan Benteng menempati petak a1 dan h1.
  • Adapun Bidak (8 buah bidak) menempati posisi pada baris ke 2, jadi di a2, b2, c2, d2, e2, f2, g2, h2.
  Untuk Hitam :
  • Raja menempati petak e8, Menteri petak d8, Gajah pada petak c8 dan f8, Kuda pada petak b8 dan g8, sedangkan Benteng menempati petak a8 dan h8.
  • Adapun Bidak (8 buah bidak) menempati posisi pada baris ke 7, jadi di a7, b7, c7, d7, e7, f7, g7, h7.
Susunan selengkapnya tampak seperti pada gambar di bawah ini (pada saat permainan akan dimulai).

            Selanjutnya bagaimanakah buah catur ini bergerak atau melangkah? Semua punya aturan masing-masing. Berikut ini merupakan aturan dari gerak atau langkah masing-masing buah catur.
  1. Raja dapat bergerak kesegala arah, tapi tiap kali bergerak atau melangkah hanya satu petak.
  2. Menteri dapat bergerak vertikal, horizontal, dan arah diagonal (miring), dan tiap kali bergerak dapat satu, dua, tiga, atau seluruh petak yang mungkin. Jalan Menteri dapat tertutup oleh buah catur kawannya, sedang buah catur lawan yang berada di lintasan Menteri dapat dimakan (dipukul)-nya.
  3. Benteng dapat bergerak horizontal dan vertikal, tapi hanya satu arah tiap kali bergerak.
  4. Gajah bergerak dalam arah diagonal, dan ke satu arah tiap kali bergerak.
  5. Kuda inilah satu-satunya buah catur yang dapat melangkah dengan melompati buah catur lain. Tiap langkahnya selalu punya jarak yang sama; Bergerak ke atas satu petak (atau ke bawah), diikuti dengan ke kanan atau ke kiri dua petak. Ia dapat memukul buah catur lawan hanya dengan memukul buah catur yang berada di akhir dari langkahnya. Langkah Kuda dapat juga berupa tiga petak ke atas atau ke bawah disusul dengan satu petak ke kanan atau ke kiri.
  6. Bidak punya beberapa sifat yang berlainan. Dia dapat bergerak hanya dengan satu petak ke depan. Pada langkah pertama, ia dapat melangkah dua petak. Dalam memukul buah catur lawan, ia dapat memukul pada arah diagonal kepetak yang berhubungan dengan petak tempat dia berada, dan arahnya ke depan. Kelebihan Bidak adalah apabila dia bisa mencapai baris ke 8, maka dia dapat dipromosikan menjadi Menteri, Gajah, Kuda, Benteng, atau Kuda, Dalam banyak kasus, biasanya promosi ini menjadi Menteri, karena buah catur inilah yang paling kuat.
      Prinsip permainan catur adalah menyerang Raja lawan, sampai dia tidak dapat melarikan diri untuk dimakan (dipukul). Untuk hal ini digunakan berbagai cara, dengan melibatkan seluruh buah catur yang ada, baik untuk membela Raja dari serangan maupun untuk mengadakan serangan terhadap Raja lawan.
      Jika Raja diserang, dikatakan di-skak. Jika Raja ini dapat melepaskan diri dari skak, maka permainan akan dilanjutkan terus. Jika Raja tidak dapat melepaskan diri dari skak lawan, maka permainan berakhir untuk kemenangan yang melakukan skak tersebut.
      Seorang pemain yang bijaksana, biasanya tidak perlu menunggu sampai terjadi skakmat. Bila dia telah kehilangan material sedemikian banyaknya sehingga skakmat tak akan dapat ditolaknya, maka dia akan menyerah. Sebaliknya bila dari kedua belah pihak tak punya materi untuk melakukan skakmat, maka permainan berakhir seri atau draw atau remis, dengan nilai yang sama (biasanya setengah-setengah).
      Tiap-tiap buah catur mempunyai nilai perbandingan satu sama lain. Nilai perbandingan ini penting untuk mempertimbangkan bila dalam permainan terjadi pertukaran. Buah catur dengan nilai yang sama (atau jumlah nilainya sama) dapat dipertukarkan dalam permainan, sejauh hal ini menguntungkan posisi atau strategi permainan yang dijalankan. Nilai-nilai tersebut adalah :
§  Menteri     : 9 point
§  Benteng    : 5 point
§  Gajah       : 3 point
§  Kuda        : 3 point
§  Bidak       : 1 point
 Sangat penting bagi seorang pemain memahami nilai perbandingan ini, karena jumlah nilai dari buah catur yang ada dalam suatu permainan, akan sangat menentukan akhir dari permainan tersebut. Gajah (nilai 3) dan Kuda (nilai 3) adalah sama nilainya, tetapi pemain yang berpengalaman selalu mencoba untuk menangkap Gajah dan ditukar dengan Kuda.
Gajah atau Kuda dapat ditukar dengan 3 Bidak. Jika pemainmemberikan Kuda dan mendapatkan 3 Bidak sebagai imbalannya, mungkin menganggap bahwa hal ini tidak merugikan dalam pertukaran. Jika kehilangan Kuda dan hanya memperoleh satu Bidak, berarti seorang pemain kehilangan material (kalah) dan akan kalah dalam permainan, jika bermain melawan seorang ahli catur.
Jika memukul Benteng untuk Gajah atau Kuda yangdikorbankan, dikatakan 'memenangkan pertukaran'. Jika kitakehilangan Benteng untuk Gajah atau Kuda, berarti kita 'kalah dalam pertukaran' atau 'rugi dalam pertukaran'. Di bawah ini diberikan petunjuk mengenai hal-hal penting dalam permainan dasar catur.
1. Dasar Babak Awal Pembukaan 
a.    Janganlah melakukan langkah-langkah pembukaan secara otomatis dari buku, tanpa mengerti latar belakangnya.
b.    Jangan terlalu banyak melangkah dengan bidak-bidak tanpa perhitungan untung ruginya, sebab bidak yang sudah maju tidak dapat mundur lagi. Pertahankan paling sedikit satu bidak di sentrum (petak-petak d4 d5, e4 e5).
c.    Perkembangan biji-biji dengan cepat, harmonis dan sedapat mungkin ke arah atau menguasai petak-petak sentrum.
d.    Jangan sampai kehilangan tempo dengan melangkah dua kali atau lebih dengan biji yang sama sebelum biji-biji lain berkembang, kecuali untuk menimbulkan kelemahan-kelemahan di daerah lawan yang dapat dimanfaatkan kemudian.
e.    Jangan mengeluarkan Menteri terlalu cepat di babak pembukaan, karena kita bisa kehilangan tempo jika diancam oleh biji lawan, kecuali mendapat keuntungan yang mutlak.
f.     Jangan menukar biji yang belum berkembang, sebab dengan demikian kita rugi tempo. Usahakan mendapat keuntungan tempo dari perkembangan biji lawan yang salah misalnya:
1. d2 – d4             d7 – d5
2. c2 – c4             Kg8 –f6?
3. c4 x d5            Kf6 x d5
    e2 – e4
dan Putih menang tempo karena Kuda Hitam harus jalan dua kali
g.    Berilah tempat yang aman untuk Raja lewat rokade, biasanya paling baik rokade pendek tapi harus dipastikan terlebih dahulu apakah sesudah rokade tidak terdapat titik-titik lemah yang dapat dimanfaatkan oleh lawan.
h.    Kuda hendaknya diperkembangkan lebih dahulu sebelum Gajah, mengingat daya kerja Kuda lebih pendek dari pada Gajah, hukum ini diangap kurang meyakinkan oleh teori modern.

2. Dasar Babak Pertengahan  Pembukaan
a.    Hindarkan adanya bidak-bidak yang lemah yaitu :
 - Bidak susun (double pawns)
 - Bidak terbelakang
 - Bidak terpencil (isolasi pawns)
 - Bidak gantung (hanging pawns)
b.    Jika hendak melangkah bidak perhatikan petak-petak yang akan kita rebut dan juga petak-petak yang akan menjadi lemah. Jangan menempatkan biji-biji pada petak-petak yang mudah diusir oleh bidak lawan atau dipakai sebagai suatu loncatan saja.
c.    Jika kita sudah rokade pendek sedangkan lawan kita belum rokade, berhati-hatilah dengan mengepen (pinning) kuda lawan pada petak-f6 (f3), karena lawan kita dapat mengusir gajah kita dengan bidak-bidak dan melancarkan serangan pada kedudukan raja kita.
d.    Dalam pertukaran biji, siapa yang memukul dulu akan kehilangan tempo. Jangan membuka garis atau diagonal jika masih ketinggalan dalam perkembangan.
e.    Dalam posisi yang tertekan berusahalah melakukan pertukaran biji sebanyak mungkin. sebaliknya hindarkan pertukaran biji jika kita perkembangan biji kita lebih baik dan mempunyai kebebasan gerak yang lebih besar. Akan tetapi jika kita menang material usahakan menukar biji-biji sebanyak mungkin dan bermain agresif (menyerang).
f.     Carilah petak-petak lemah daripihak lawan dan manfaatkanlah kesempatan itu dan usahakan mendapat ruang gerak yang lebih luas. Buatlah suatu kelemahan dalam kedudukan lawan lebih lemah lagi atau buatlah kelemahan-kelemahan ditempat lain.
g.    Sebelum kita mengusir biji lawan selidiki dulu apakah biji itu tidak akan berpindah ke petak-petak yang lebih berbahaya.Setiap langkah hendaknya mengandung ancaman langsung.Tempatkan biji-biji kita sedemikian rupa sehingga memancarkan daya kerja yang sebesar mungkin dan tidak mudah diusir oleh lawan.
h.    Jangan takut atau ragu untuk mengorbankan bidak-bidak guna memperoleh garis atau diagonal terbuka buat serangan.
i.      Untuk dapat melancarkan suatu serangan dengan sukses diperlukan perkembangan biji-biji yang harmonis serta dapat menduduki petak-petak penting digaris depan (outpost).
j.      Banyak ahli catur menilai kekuatan kuda pada petak kuat di daerah lawan sama dengan kekuatan bentengJangan menempatkan kuda pada petak-petak pinggir tanpa maksud-maksud tertentu, karena pada petak-petak tersebut daya kerja kuda sangat terbatas.
k.    Usahakan menguasai garis terbuka atau setengah terbuka dengan benteng diagonal terbuka dengan gajah dan petak strategis dengan kuda.
l.      Jika kita memperoleh kelebihan bidak di satu sayap sedangkan raja kita berada dilain sayap, berusahalah memajukan kelebihan bidak-bidak itu di bawah lindungan biji-biji lain terutama gajah dan benteng, dengan maksud :
- menghasilkan bidak bebas (passed pawns)
- membangun pangkalan yang kuat di daerah lawan
- memperoleh ruang gerak yang lebih luas untuk biji-biji kita yang lain.
m.   Berilah tekanan pada kedudukan lawan dan sedapat mungkin menghalang-halangi lawan untuk melakukan langkah-langkah yang baik, akan tetapi jangan sampai kedudukan kita sendiri menjadi buruk.
o.    Jangan terlalu cepat menerima pengorbanan dari pihak lawan. Perhitungkan untung ruginya serta maksud-maksudnya. Jangan lupa bahwa suatu pengorbanan belum tentu dapat memaksa lawan untuk segera menerimanya tapi dapat diawali dengan suatu “intermediate move” dan baru diterimanya pada langkah berikutnya.
p.    Lancarkan serangan pada bagian-bagian di mana kita lebih kuat, pusatkan serangan pada kesatuan-kesatuan lawan yang statis. Serangan balasan adalah pertahanan yang paling baik (Counter attack is the best defence).
q.    Tempatkan sedapat mungkin bidak-bidak kita pada petak-petak yang berlainan warna dengan gajah kita sehingga kita memiliki apa yang dinamakan”gajah baik” (good bishop).Sebaiknya usahakan membuat gajah lawan menjadi gajah buruk (bad bishop) denga menghalang-halangi bidak-bidak lawan bergerak ke petak yang berlainan warna.
r.     Usahakan menukar gajah buruk kita dan pertahankan gajah baik. Sepasang gajah lebih kuat dari sepasang kuda + gajah.
s.    Jika kita memiliki sepasang gajah, usahakan membuat permainan terbuka beroperasi pada kedua sayap dan gerakkan bidak-bidak ke depan dibawah lindungan gajah guna mengancam kedudukan kuda lawan.
t.      Memajukan bidak pada petak-petak yang dikuasai dari jauh oleh gajah kita untuk membantu pekerjaan gajah itu.
u.    Dalam posisi tertutup kuda lebih kuat dari pada gajah, kekuatan kuda berkurang dengan dengan berkurangnya jumlah biji-biji dalam permainan.
v.    Sebaliknya kekuatan benteng makin bertambah dengan berkurangnya biji-biji di atas papan. Benteng harus dimainkan secara aktif terutama :
- menduduki garis-garis terbuka (vertikal)
- beroperasi pada baris ketujuh (horizontal)
- membatasi kebebasan gerak raja lawan.
w.   Perhatikan susunan bidak-bidak dengan mendekatnya phase permainan akhir. Usahakan memperoleh kelebihan bidak di sayap menteri setelah kedua belah pihak rokade pendek, karena bidak bebas yang paling jauh letaknya dari raja lawan lebih menguntugkan.
x.    Carilah selalu rencana (planning) yang masuk akal dan dapat diwujudkan. Kemudian menyusun siasat bagaimana caranya dan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu (organizing). Dan akhirnya mencari urutan langkah-langkahnya menurut siasat yang telah ditentukan untuk melaksanakan rencana tadi (executing).

3. Dasar Babak Akhir Pembukaan
a.    Raja harus aktif mengambil bagian dalam permainan akhir, lebih-lebih apabila hanya tinggal bidak-bidak.
b.    Dalam permainan akhir dengan bidak, harus kita perhatikan hukum kuadrat dan prinsip oposisi. Dalam permainan akhir dengan bidak-bidak pada satu sayap, kita harus segera melancarkan serangan pada sayap dimana kita mempunyai kelebihan  material.
c.    Benteng yang lebih baik, harus diletakkan di belakang bidak-bidak bebas, baik untuk serangan maupun untuk pertahanan.
d.    Blokir bidak-bidak bebas lawan dengan Raja atau biji-biji lain.Bidak bebas yang letaknya terjauh dari raja lawan, dalam posisi menang.
e.    Tugas dari bidak bebas bukan hanya promosi, melainkan juga :
-          Menguasai petak-petak strategis di daerah lawan
-          Merebut ruangan yang lebih luas.
-          Dikorbankan dengan maksud untuk mengalihkan biji-biji lawan kejurusan yang keliru.
f.     Bidak-bidak bebas bertambah kuat dengan berkurangnya biji-biji lain. Dua bidak bebas berdampingan pada baris keenam tanpa bantuan Raja, menang melawan benteng satu.
g.    Gajah lebih kuat melawan bidak-bidak daripada kuda, terlebih apabila terdapat bidak-bidak pada kedua sayap. Gajah + bidak lebih kuat melawan Benteng, daripada Kuda + bidak.Gajah + Benteng lebih kuat daripada Kuda + Benteng.
h.    Menteri + Kuda lebih kuat dari pada Menteri + Gajah.
i.      Permainan akhir dengan bidak + Gajah lawan bidak + Gajah yang berlainan warna, biasanya remis sekalipun salah satu pihak  mempunyai kelebihan bidak.
j.      Pada umumnya Gajah lebih kuat daripada Kuda, terutama pada posisi terbuka dan pada kedua sayap masih terdapat bidak-bidak.
k.    Bidak bebas pinggir ( bidak a atau h ) walaupun dibantu oleh gajah tidak dapat menang jika Raja lawan dapat menduduki petak promosi dan Gajah berlainan warna dengan petak promosi.
l.      Bidak “a” atau “h” dibantu Raja tidak dapat menang terhadap Raja lawan jika Raja lawan dapat menerobos ke petak promosi atau raja kita terjepit di pinggir beroperasi dengan Raja lawan pada garis “c” atau garis “f” sehingga menghadapi promosi bidak sendiri atau harus melepaskan petak promosi pada Raja lawan ( remis ).
m.   Raja dibantu oleh hanya dua Kuda tidak dapat mematikan Raja lawan akan tetapi Raja dapat dimatikan oleh sepasang Gajah   atau Gajah + Kuda.
n.    Dalam permainan akhir Raja + bidak melawan Raja, harus diperhatikan prinsip oposisi jarak dekat maupun oposisi jarak jauh dan raja  kita harus berusaha melangkah dulu ke depan bidak bebas kita, jangan di belakangnya.
o.    Dalam permainan akhir dengan Menteri kita harus waspada terhadap kemungkinan check abadi dan Pat (stalemate).

D. Notasi Catur
Secara umum dikenal dua jenis notasi catur, yaitu notasi deskriptif (Inggris) dan notasi aljabar. Notasi deskriptif digunakan secara umum pada zaman dulu. Penggunaannya sekarang sudah jarang karena menimbulkan cukup banyak kerumitan bagi para penggunanya. Buku-buku catur yang ditulis dalam notasi deskriptif kini mulai ditulis ulang dalam notasi aljabar. FIDE hanya mengakui satu sistem notasi untuk turnamen yang resmi, yaitu sistem Aljabar.Untuk memudahkan dalam memperoleh gambaran tentang notasi tiap-tiap petak pada papan catur.
Aljabar pendek
  1. e4 e5
  2. Nf3 Nc6
  3. Bb5 a6
  4. Bxc6 dxc6
  5. d3 Bb4+
  6. Nc3 Nf6
  7. O-O Bxc3
Aljabar panjang
  1. e2-e4 e7-e5
  2. Ng1-f3 Nb8-c6
  3. Bf1-b5 a7-a6
  4. Bb5xc6 d7xc6
  5. d2-d3 Bf8-b4+
  6. Nb1-c3 Ng8-f6
  7. O-O Bb4xc3
lebih detailnya bisa diklik : Catur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar